Mulai naiknya tren pemesanan makanan yang dilakukan secara online lewat aplikasi membuat perusahaan pengembang berlomba-lomba. Semakin banyaknya aplikasi makanan online yang juga disebut dengan istilah food delivery blog membuat pengguna memiliki banyak pilihan. Sudah hal yang wajar kalau konsumen akan memilih web dan aplikasi yang terbaik dan nyaman.
Jika dilihat sebenarnya sudah cukup banyak website dan aplikasi pemesanan makanan online yang beroperasi di Indonesia. Beberapa di antaranya memang berasal dan berpusat di luar negeri seperti Amerika Serikat misalnya. Beberapa aplikasi food order tersebut juga merupakan bagian layanan dari perusahaan transportasi online. Sebutlah yang paling terkenal adalah Grab Food dan Go Food.
Tetapi sangat disayangkan salah satu perusahaan besar yaitu Uber tidak mengoperasikan layanan pemesanan makanan online di Indonesia. Ya, Uber sebagai perusahaan multinasional besar dalam transportasi online memiliki Uber Eats.
Mengapa Uber Eats tersebut tidak beroperasi di Indonesia hingga sekarang? Inilah beberapa hal yang mungkin menjadi alasannya.
Alasan Uber Eats Tidak Beroperasi di Indonesia
Operasional Uber Berhenti di Indonesia
Saat awal sedang booming aplikasi transportasi online di Indonesia, Uber merupakan salah satu perusahaan yang eksis. Bersaing dengan perusahaan lainnya seperti Gojek dan Grab, Uber yang skalanya internasional juga mencoba meraih pasar di Indonesia.
Namun sayangnya sejak tahun 2018 yang lalu Uber telah menghentikan pelayanan di seluruh wilayah Asia Tenggara. Dan itu artinya Uber juga menghentikan operasionalnya di Indonesia. Dengan kondisi ini tentu sulit untuk mengembangkan Uber Eats di Indonesia.
Kalah Populer dengan Pesaingnya
Semakin banyaknya perusahaan startup yang bergerak di bidang pelayanan jasa online secara otomatis juga akan meningkatkan persaingan. Uber memang begitu terkenal di Amerika Serikat tetapi sayangnya di Indonesia kalah pamor dengan pesaingnya. Di Ameika Serikat layanan pemesanan makanan online lewat Uber Eats sangat diminati dan berkembang dengan pesat.
Tetapi sayangnya pihak perusahaan Uber sendiri tidak yakin dengan kondisi pasar di Indonesia sehingga aplikasi Uber Eats tidak juga muncul. Berbeda dengan negara tetangga Malaysia yang penduduknya sudah banyak memakai Uber Eats. Dengan belum adanya aplikasi Uber Eats di Indonesia akibatnya adalah masyarakat semakin tidak mengenalnya. Sehingga Uber Eats semakin tidak populer di Indonesia.
Masih Fokus Pada Layanan Transportasi
Pihak perwakilan Uber di Indonesia mengatakan bahwa mereka masih berkonsentrasi dan fokus pada pengembangan bisnis transportasi. Alasannya adalah karena bisnis di bidang transportasi akan mampu bertahan lebih lama. Meskipun saat ini layanan transportasi online dari Uber berhenti di Indonesia tetapi tidak menutup kemungkinan akan beroperasi lagi.
Banyak Kerugian di Beberapa Negara
Belum masuknya aplikasi Uber Eats ke Indonesia kemungkinan besar juga disebabkan oleh pengalaman pahit yang terjadi. Meskipun Uber Eats telah melayani konsumen di 33 kota yang ada di 8 negara tetapi beberapa di antaranya mengalami kerugian. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh sistem Uber Eats yang memudahkan konsumen untuk curang dengan meminta uang kembalian.
Belum lagi adanya kompensasi pemberian voucher dengan nilai yang lumayan kepada konsumen yang melakukan komplain. Voucher tersebut diberikan sebagai permintaan maaf dari pihak Uber kepada konsumennya. Tanpa disadari hal ini justru mendatangkan kerugian pada Uber.
Sebagai sebuah perusahaan raksasa mengapa Uber bisa tumbang di Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Sebelum mengetahui jawabannya tidak ada salahnya ketahui dulu sejarah Uber di Indonesia.
Sejarah Kehadiran Uber di Indonesia
Taksi dengan Tarif Murah
Kehadiran Uber di Indonesia pernah ditolak oleh para pengemudi taksi konvensional. Alasannya adalah karena tarifnya yang sangat murah dibawah tarif taksi pada umumnya. Murahnya tarif taksi Uber dianggap bisa mematikan pasar taksi konvensional karena pelanggan beralih pada yang lebih murah.
Beroperasi Hanya di Jakarta
Pada awal masuknya layanan Uber di Indonesia, perusahaan transportasi online tersebut hanya beroperasi di Indonesia saja. Pada tanggal 13 Agustus 2014 pertama kali Uber melayani orang Indonesia dengan wilayah terbatas hanya di sekitar Kuningan dan Sudirman saja. Sistemnya sama dengan di luar negeri yaitu dengan menggunakan mobil sewaan bukan milik Uber sendiri.
Pernah Dianggap Sebagai Taksi Gelap
Penggunaan mobil pribadi yang mayoritas mobil mewah seperti Alpard, Camry bahkan Mercy membuat Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat itu bertindak. Mereka menganggap bahwa Uber merupakan taksi gelap yang beroperasi tanpa izin dari dinas yang berwenang. Uber pernah diminta untuk mengganti platnya dari hitam menjadi kuning dan melakukan kir.