Aceh mendapat keistimewaan tersendiri dimana di daerah tersebut boleh memberlakukan undang-undang yang sesuai dengan nafas daerah tersebut. Provinsi Aceh terkenal sebagai daerah yang mayoritas masyarakatnya menganut agama islam. Hukum yang berlaku di aceh juga adalah hukum syariat yang sesuai dengan ajaran agama islam.
Selain itu, di daerah aceh juga kaya akan tanaman yang banyak manfaat namun di cap sebagai narkotika golongan pertama, yaitu cannabis sativa. Pada artikel kali ini kami akan mengulas secara detail mengenai kebudayaan dari Aceh yang mungkin belum semua kamu ketahui. Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang kebudayaan aceh. Simak ulasan artikel yang ada di bawah ini.
Kebudayaan Aceh
Bisa di bilang suku Aceh menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki sejarah cukup panjang di masa lalu. Suku Aceh merujuk pada wilayah di Nangroe Aceh Darussalam yang berada di bagian ujung pulau Sumatera bagian Utara. Hampir semua mayoritas masyarakat aceh menganut agama islam dan bahkan hukum disana juga adalah hukum syariah.
Suku aceh memiliki penduduk yang terdiri dari berbagai suku atau daerah lain. Hal ini di karenakan nenek moyang suku aceh bukan berasal dari Indonesia. Beberapa diantaranya berasal dari Arab, Melayu, Semenanjung Malaysia, dan India. Aceh dulu memang menjadi tempat yang strategis untuk orang luar negeri melakukan perniagaan dengan berlayar menggunakan kapal.
Jika kita menelisik budaya-budaya di aceh, bisa di katakan semuanya memiliki nilai-nilai islam yang cukup kuat. Kebudayaan di aceh sendiri ada banyak dan beragam. Mulai dari pakaian adat, bahasa dan lain sebagainya. Kami akan menjelaskan semua kebudayaan di aceh secara detail pada artikel kali ini yang kami dapatkan informasinya dari web Hidupsimpel.com.

1. Rumah Adat
Hal pertama yang akan di bahas dalam lingkup kebudayaan aceh adalah mengenai Rumah Adat. Rumah Adat di Aceh memiliki nama sendiri yaitu krong bade. Rumah krong bade memiliki karakteristik berupa bentuk yang menyerupai sebuah panggung dengan jarak antara lantai dengan tanah kurang lebih sekitar 2,5 meter sampai dengan 3 meter.
Material utama yang digunakan untuk membuat rumah krong bade adalah dari kayu. Kayu tersebut digunakan secara keseluruhan untuk menyempurnakan rumah dan di beberapa bagian biasanya terdapat ornamen-ornamen hias atau ukiran yang indah. Pada bagian atap dari rumah krong bade terbuat dari daun enau yang di anyam sedemikian rupa.
Ada hal yang unik dan menarik dari rumah krong bade ini. Pada bagian bawah yaitu kolong yang berjarak 2,5 meter dari tanah tersebut memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan candangan makanan. Kemudian pada bagian atas dari rumah digunakan untuk menyambut tamu, melangsungkan musyawarah dan lain sebagainya.
2. Pakaian Adat
Dari segi Pakaian Adat, di Aceh dibedakan menjadi dua kategori yaitu untuk laki-laki dan untuk perempuan. Biasanya pakaian adat tersebut hanya digunakan ketika acara-acara tertentu saja semisal pernikahan dan semacamnya. Pakaian adat laki-laki di aceh adalah baju Meukasah dan celana Cekak Musang. Baju meukasah berwarna hitam dengan ornamen berwarna kuning keemasan. Sedangkan cekak musang adalah celana panjang yang longgar.
Sementara itu untuk pakaian adat bagi perempuan aceh adalah Kurung Lengan Panjang dan celana Cekak Musang. Baju kurung lengan panjang merupakan pakaian yang longgar dan tertutup. Biasanya baju kurung lengan panjang tersebut di kombinasikan dengan kerudung. Dan celana cekak musang sama seperti yang di kenakan oleh laki-laki aceh.

3. Upacara Adat
Ada beberapa upacara adat yang di langsungkan di aceh. Salah satunya adalah upacara pernikahan. Serupa dengan adat pernikahan lain, upacara pernikahan di aceh juga melalui serangkaian agenda yang panjang. Pernikahan di aceh bermula dari melamar calon pengantin, tunangan, mempelai pria menjemput mempelai perempuan dan sebaliknya.
Selain upacara pernikahan, di aceh juga terdapat upacara peusijuek. Upacara peusijuek ini merupakan ini akan dilaksanakan ketika ada seseorang yang memiliki hajat tertentu. Orang yang memiliki hajat tersebut akan melangsungkan upacara peusijuek dengan memercikan air yang telah bertabur dengan tepung tawar. Upacara peusijuek ini bertujuan agar hajat dari orang tersebut bisa terwujud.
4. Tarian Adat
Aceh juga lekat kaitannya dengan beberapa tarian adat yang populer. Salah satu Tarian Adat yang ada di aceh adalah Tari Seudati. Karakteristik dari Tari Seudati adalah gerakan yang enerjik pada kaki dan tangan sang penari. Tari Seudati ini akan mengkombinasikan gerakan kaki dan tangan dengan sangat cepat dan lincah.
Selain itu ada pula Tari Saman. Tari Saman tentu sudah banyak di kenal oleh orang-orang di seluruh Indonesia. Tari Saman dilakukan dengan menggerakan tepukan tangan pada bagian dada. Tari Saman di lakukan tanpa ada iringan alat musik. Dan meskipun tari saman dilakukan tanpa musik namun tetap semarak karena suara tepuk tangan pada dada yang dilakukan serempak menghasilkan bunyi yang keras.
Kesimpulan
Nah itulah ulasan lengkap tentang kebudayaan yang berada di wilayah Aceh. Selain beberapa yang sudah di jelaskan diatas, masih ada banyak lagi kebudayaan aceh yang lain. Sekian dan terima kasih.