Mendengarkan bacaan Al quran bagi umat muslim tak hanya sebagai amalan yang baik. Namun juga memiliki banyak manfaat baik untuk meningkatkan bacaan hingga bisa membantu menghafalkan Al Quran. Memperdengarkan lantunan ayat suci sejak dini juga akan membuatnya dekat dengan al quran. Seperti murottal Ahmad Saud, qori’ cilik yang kini telah tumbuh dewasa. Selain Qori’ cilik asal Makkah tersebut, masih ada qori’ lainnya.

Deretan Qori’ Cilik Yang Populer Dengan Suara Merdu.

Mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran yang dilantunkan oleh anak anak dan diperdengarkan untuk anak anak, bisa menjadi motivasi. Meskipun masih berusia belia namun, telah banyak anak yang memiliki suara merdu dengan bacaan yang indah.  Salah satunya adalah Mohammad Thoha Al Junayd yang kini juga telah tumbuh dewasa. Pemuda yang lahir di Manama Bahrain ini telah menghafal 20 juz saat usianya masih sangat muda.

Tak heran jika Qori satu ini menjadi salah satu mantan qori cilik yang masih bisa dinikmati hingga kini. Bahkan qori ini juga pernah dikategorikan sebagai qori cilik terbaik di dunia. Orang Arab juga memberinya gelar Beautiful Voice From Heaven. Berbagai kejuaraan telah diraihnya dan menduduki peringkat pertama. Di kalangan pendengar murotal nama Muhammada Thoha memang lebih dulu dikenal sebelum Ahmad Saud.

Pria kelahiran 1994 kini tetap berkarir di dunia Qori yang  semakin membesarkan namanya. Saat ini ia tinggal di Kuwait dan menjadi pengisi tetap sebuah akun youtube. Qori cilik yang memiliki suara merdu selanjutnya adalah Ahmad Al-Mishbahi. Hanya saja hingga kini informasi lengkapnya tidak bisa ditemukan. Namun untuk murotalnya cukup mudah untuk di akses. Suaranya yang merdu akan sangat cocok jika diperdengarkan untuk anak anak.

Kebanyakan orang memang lebih mengenal Muhammad Thoha jika dibandingkan dengan Ahmad Al-Mishbahi. Padahal bacaan dan tajwidnya tak kalah merdu dengan yang lainnya. Hanya saja kiprahnya memang tak banyak di tuliskan dan tidak mudah mendapatkan informasi lengkapnya. Tapi untuk murotalnya tak kalah indah dan bisa membantu anak anak untuk melancarkan bacaannya dan membantu menghafalkan juga.

Selanjutnya Qori cilik tak kalah terkenal adalah Ahmad Saud. Hampir sama dengan Muhammad Thoha kini juga telah beranjak dewasa. Pemuda yang lahir di Makkah al Mukarammah yang menjadi tanah suci pertama bagi umat Islam. Bacaannya juga sangat bagus dan tajdwidnya yang baik. Ia adalah seorang qori yang lantunannya banyak diputar dan diperdengarkan di berbagai tempat.

Tak hanya bisa melihat videonya saat Ahmad masih kecil, akses mp3nya juga mudah untuk diakses. Selain qori asal negeri sebrang, Indonesia kini juga mulai memunculkan qori qori yang tak kalah. Sebut saja Syamsuri Firdaus yang juga berhasil menyabet juara pertama pada lomba MTQ Internasional. Pemuda asal Bima ini telah mengalahkan 68 negara lainnya. Hal ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan untuk Indonesia.

Tips Mendidik Anak Menjadi Qori dan Qoriah

Kini di Indonesia sudah banyak orang tua yang mendidik putra putrinya untuk menjadi hafiz Quran atau Qori seperti Ahmad Saud. Namun untuk menjadikan anak anak sebagai qori tentunya membutuhkan latihan yang sejak dari kecil. Umumnya anak yang dekat dengan Al quran sudah mendengarkan bacaan ayat suci sejak dalam kandungan. Manfaatnya memang sangat banyak salah satunya mudah untuk diarahkan kepada hal yang agamis.

Tidak semua orang dikarunia suara yang merdu, begitu pula pada anak anak. Tapi tidak ada yang tidak mungkin jika dilatih dengan teknik yang sesuai. Yang pertama adalah melatih makhorijul huruf atau cara pengucapan huruf hijaiyah. Pengucapan ini bisa dilakukan satu per satu hingga makrojnya benar. Mendidik anak sejak dari kecil yang telah akrab dengan Al quran tentu membutuhkan ketlatenan. Teknik yang dilakukan adalah dengan kecepatan rendah yang semakin hari ditingkatkan.

Hal tersebut bertujuan untuk melancarkan pengucapan ayat ayat nantinya. Setelah itu lanjut untuk melatih kekuatan suara. Dimana kekuatan suara berhubungan dengan pernafasan. Teknik yang bisa digunakan adalah dengan meniup lilin yang jaraknya jauh hingga padam. Umunya mengunakan jarak hingga 1, 5 meter. Dengan melakukan setiap hari maka akan membuat suara merdu namun juga kuat. Dilakukan dengan perlahan sesuai dengan kemampuan sang buah hati.

Tak hanya kekuatan suara sajal, pernafasan juga harus dilatih. Pernafasan yang digunakan untuk menghasilkan bacaan Quran yang baik adalah pernafasan perut. Bukan pernafasan dada yang biasanya dilakukan. Pernafasan perut ditandai dengan perut yang mengembung ketika menarik nafas. Hal ini tentunya dibutuhkan latihan yang rajin karena, telah terbiasa dengan pernafasan dada dimana dada yang akan mengempis ketika menarif nafas.

Latihan juga bisa dilanjutkan dengan nada tinggi dan teknik vibrasi. Memperdengarkan mp3 murotal Ahmad Saud juga bisa menjadi salah satu cara. Meskipun demikian bukan berarti anak harus menirunya. Hanya sebagai contoh  karena setiap anak akan memiliki keunikan tersendiri. Hadirnya para qori cilik bisa menjadi motivasi agar bisa melahirkan qori yang baik. Sebaiknya tidak memaksakan dan menjadikan anak memang menyukai hal tersebut.

Lantunan ayat suci yang merdu tidak hanya akan menenangkan ketika diperdengarkan. Namun juga bisa mendatangkan pahala bagi yang mendengarkan. Tak jarang juga bisa memotivasi untuk mempelajari Al Quran dengan lebih baik lagi. Memperhatikan bacaan menjadi lebih benar lagi. Apalagi ganjaran membaca Al Quran tidaklah sedikit bahkan berkali lipat jika di bulan Ramadhan misalnya.